1 Juni 2021 - Hari Pancasila


Gak terasa sudah hampir 7 bulan gua menetap di bali. Hampir setengah tahun. Arus ombak Bali sudah pelan-pelan bisa gua ikuti, dan gua sudah bisa mulai untuk terbiasa.

Hal yang biasa gua lakukan disini sekarang adalah surfing. Yup, kelihatannya gampang kan.. tapi bisa kalian coba deh.. 2 bulan pertama ketika belajar surfing gue full minum air laut terus, orang orang disini biasanya menyebut istilah “laundry” . yup kena laundry alias kegulung ombak.

Sudah banyak perbedaan yang bisa gua rasakan ketimbang hidup di Jakarta, yang paling kentara adalah kehidupan di bali sangatlah Santai. Setiap hari berasa libur. Dan untuk orang local banyak sekali hari rayanya. Suatu hal yang unik. Sangat berbeda dengan di Jakarta.

Salah satu yang menjadi favorit gua adalah, kebanyakan orang nya maupun local atau bule, mereka memiliki pemikiran yang open minded. Open minded disini bisa digaris bawahi bukan melulu soal Free seks ya. Tapi lebih ke cara berpikir mereka, cara menyikapi perbedaan pendapat, cara mereka menanggapi sesuatu dan masih banyak hal lainnya, tentu saja sangat berbeda jauh dengan Jakarta, yang katanya adalah Ibukota.

Circle pertemanan gua disini juga beragam, dari segi berbagai kalangan. Artis, Rapper, Producer, Surfer, dll. Yang asiknya, status level seseorang disini seakan-akan gak ada artinya. Semua nya sama, hanya manusia yang ingin menikmati suasana bali.

Gua ada seorang teman, bisa dikatakan cukup dekat, Asal Amerika, Detroit dan sudah menetap lama di Indonesia, bahkan sudah fasih berbicara Bahasa Indonesia. Dia adalah seorang guru Yoga. Kami berdua sama-sama memiliki hobi yang sama, atau bisa dikatakan memiliki pemikiran yang sama hampir diberbagai hal. Ini yang membuat gua dan dia menjadi dekat layaknya seorang kakak laki-laki. Sekarang dia sedang focus untuk membuat koin Cryptocurrency nya sendiri dan rencananya dalam waktu dekat akan launching. Koin ini akan menjadi salah satu Icon di Indonesia. Mirip dengan Dogecoin dan Shiba inu. Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancer.

Satu hal sebelum gue lupa untuk tulis adalah, bali adalah kota yang sempit, hahah kenapa ? mungkin karena beberapa teman kita punya banyak mutual friend. Maksud gua adalah, ketika lu ketemu dengan orang baru nih, pasti ada 1 atau 2 orang mutual friend yang kalian bisa ketemu. Karena mungkin ruang lingkup nya kecil atau memang karena Bali belum rame akibat pandemic.

Ngomong-ngomong soal pandemic, pemerintah bali rencannya akan membuat wisata nanti bulan Juli mendatang. Tapi yang gue lihat sekarang bali sudah mulai rame kok, sudah mulai sering macet dititik-titik tertentu. Gak seperti bulan Maret dan april kemarin. Ini adalah pertanda bagus juga untuk masyarakat Bali, otomatis mata pencahariaan sudah kembali normal dan bali bisa hidup kembali.

Kalau untuk soal dunia malam, gak lain dan gak bukan ya pasti Canggu. Canggu lyfe.

 The Vault, Neverland, No Name, Shi-shi dll sudah kembali beroperasi dengan normal, walaupun tutupnya masih jam 12 malam. Setidaknya sudah hampir setiap hari mereka ada event.

Well, sampai sini life update dari gua. Kita lihat sampai sejauh mana covid akan bertahan di bali.

Oh ya, damn I forgot. Disini sering kali gempa cuy, udah 3 kali semenjak bulan april gua ngerasain gempa, dan itu semuanya kencang. Well you can die anywhere, so I keep calm and stay positive.

 

See you.  

Komentar

Postingan Populer